Dasar Jaringan Nirkabel dan Gelombang Radio
Bab 2 : Dasar Jaringan Nirkabel dan Gelombang Radio
D. Perangkat Jaringan Nirkabel
Jaringan nirkabel merupakan jaringan yang terkoneksi melalui gelombang elektromagnetik memungkinkan terjadi transmisi fan penerimaan informasi pada terkoneksi secara fisik (pengkabelan). Dapat mencabut pengineksian jarak jauh dapat terhubung mudah ketika berada di area jaringan. Contoh gelombang transmisi dari gelombang radio menggunakan frekuensi gelombang elektromagnetik omni - directional.
1. Jenis Perangkat Jaringan Nirkabel
A. Access Point
Penggunaannya bergantung pada luas jaringan yang diperlukan. Access point merupakan perangkat keras jaringan komputer yang menghubungkan perangkat nirkabel dengan jaringan lokal menggunakan beberapa teknologi. Access point memiliki kelebihan seperti sinyal wi-fi yang dipancarkan dapat menjangkau semua ruangan.
1. Fungsi access point
Fungsi utamanya yaitu menolak atau mengizinkan perangkat untuk terhubung dengan jaringan lokal yang sama.
a) Digunakan sebagai penyebaran sinyal kepada perangkat yang terhubung ke gelombang radio.
b) Digunakan sebagai penghubung antar jaringan satu dengan yang lain.
c) Digunakan sebagai pengatur IP address secara otomatis pada perangkat yang terhubung.
d) Digunakan sebagai pengaman dengan fitur-fitur keamanan WEP atau WAP atau umumnya disebut shared keyauthentication.
2. Cara kerja access point
a) Ketika ingin menghubungkan ke perangkat seperti laptop, layar otomatis akan memunculkan permintaan memasukkan password.
b) Access point akan mengatur password agar perangkat tersebut dapat terhubung dengan mencocokkan password wi-fi yang telah dimasukkan ke access point.
c) Jika sudah benar, perangkat dapat terkoneksi dengan internet secara otomatis.
d) Jalur data yang tersedia merupakan jalur data sinyal radio frekuensi (RF) yang dibentuk dengan wi-fi dengan jalur elektrik pada kabel ethernet.
3. Tipe Access Point
a) Repeater mode berfungsi menambahkan jangkauan sinyal nirkabel menggunakan Servide Set Identifier (SSID) serta keamanan yang serupa.
b) Akses point mode yakni perangkat untuk menghubungkan jaringan kabel dengan nirkabel.
c) Cilent mode umumnya ditemukan pada perangkat elektronik dengan port internet seperti PC dan laptop.
d) Wireless router mode membagikan satu koneksi internet ke banyak cilent.
e) Bridge mode memiliki fungsi menyebar kan menggunakan SSID serta password yang sama pada jaringan nirkabel.
B. Nirkabel Router
Berfungsi mentransmisi paket data ke perangkat lain dari jaringan internet melalui proses routing. Routing merupakan proses meneruskan paket antar jaringan, sedangkan wireless router melakukan fungsi dari router.
1. Fungsi Router
Fungsi utamanya yaitu membagi koneksi ke perangkat lain dan mengelola lalu lintas antara jaringan satu dengan yang lainnya.
a) Menghubungkan jaringan ke DSL, digunakan sebagai firewall untuk melindungi data dalam menaikkan cyber security.
b) Mentransmisikan informasi dapat dijadikan jembatan akses internet dengan sistem networking bridge agar data jaringan dapat digunakan jaringan lainnya.
c) Membaca alamat IP router berfungsi membaca alamat IP.
d) Menyaring paket data proses filtrasi dapat mendukung kerja jaringan internet.
e) Menghubungkan jaringan dilakukan agar pembagian data antara jaringan satu dengan yang lain tersedia.
2. Cara Kerja Router
Yaitu mengarahkan data dengan router table saat penentuan jalur yang dilalui paket data untuk mencapai tujuan tertentu.
C. Antena
Berperan mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik pada alat komunikasi.
1) Antena grid adalah antena wi-fi yang berfungsi mengarahkan serta memperkuat sinyal wireless dengan koneksi multipoint atau point to point.
2) Antena omni - directional yakni antena yang berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik.
3) Antena sectoral yaitu antena yang berfungsi sebagai penyebar sinyal secara searah.
4) Antena Yogi merupakan antena yang dirancang untuk memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetik.
5) Antena parabolic adalah antena untuk komunikasi radio.
6) Antena 8 quad yaitu antena yang dapat memancarkan frekuensi satu arah dengan sudut searah.
7) Antena PVC yakni antena untuk mengumpulkan serta meneruskan gelombang elektromagnetik.
8) Antena wajan bolic merupakan antena yang berfungsi memperluas jangkauan penerimaan sinyal hotspot.
2. Standardisasi IEEE
IEEE SA (IEEE Standar Asociation) adalah organisasi membangun konsensus yang bertujuan mengembangkan memajukan serta memelihara teknologi global. Berikut jenis-jenis standardisasi seri 802 diuraikan sebagai berikut :
A. 802.11a
Standar 802.11a bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan mengikuti standar Unlicensend Nasional Information Infrastruktur (UNII).
B. 802.11b
Saat ini standar 802.11b paling banyak digunakan. Troughput maksimum pada standar 802.11b adalah 11 mbps (6 mbps dalam praktik).
C. 802.11ac
Standar 802.11ac adalah standar wi-fi yang bekerja di gelombang radio berfrekuensi 5 GHz dengan data rate sampai 1300 Mbps atau 1,2 Gbps.
D. 802. 11e
Standar 802.11 e untuk meningkatkan kualitas layanan pada tingkat data link layer.
E. 802.11f
Standar 802.11 f merupakan rekomendasi untuk jalur akses vendor produk agar lebih kompatibel.
F. 802.11g
Standar menawarkan bandwidth yang tinggi yaitu 54 mbps throughput maksimum dan 30 Mbps dalam praktik pada frekuensi 2,4 GHz.
G. 802.11n
Jenis tanda radisasi seri 802 yang terakhir yakni standar 802.11 n. Standar ini memiliki data rata lebih dari 100 - 500 Mbps.
3. Bentuk Perangkat Jaringan Nirkabel
Teknologi jaringan nirkabel adalah transfer informasi antar titik yang tidak terhubung secara fisik.
A. Jaringan Ad-Hoc
Jaringan Ad-Hoc adalah dua atau lebih perangkat wireless pada jaringan komputer secara langsung membentuk komunikasi antar perangkat.
1. Kelebihan Jaringan Ad-Hoc
a) Jaringannya praktis.
b) Biayanya relatif murah Karena memanfaatkan perangkat wireless di laptop saja.
c) Konfigurasinya mudah.
d) Media transmisinya tidak membutuhkan kabel.
e) Pertukaran data menjadi lebih mudah.
2. Kelemahan Jaringan Ad-Hoc
Yaitu terbatasnya jumlah jaringan yang dapat terhubung ke perangkat serta lambatnya transfer data.
B. Langkah-Langkah Konfigurasi Jaringan Ad-Hoc
1) Point To Point (PTP)
Point To Point merupakan metode penyaluran akses internet yang hanya menggunakan dua site.
2) Point To Multipoint (PTM)
Point To Multipoint umumnya di instalasi dengan tujuan menekan biaya. poin to multipoint tidak hanya untuk infrastruktur jaringan melainkan dalam jaringan wi-fi.
4. Channel Perangkat Jaringan Nirkabel
Sebuah saluran atau channel umumnya untuk mengirim data informasi dari pengirim ke penerima. Jaringan wi-fi aktif di frekuensi 2.4 ghz dengan lebar 100 mhz. Standar tersebut dibagi menjadi 11 kanal. Channel ini menentukan frekuensi sinyal gelombang elektromagnetik bekerja atau tidak. Beberapa alasan pentingnya channel saat menentukan performa jaringan dalam wi-fi :
a) Memilih dan mengatur channel dapat meningkatkan daya jangkau sinyal wi-fi.
b) Mencegah interferensi.
c) Frekuensi rendah rawan interferensi.
d) Frekuensi tinggi pada channel atas dan tahan interferensi namun daya jangkau sinyal kurang baik.
E. Perancangan Jaringan Nirkabel.
1. Site Survey
Langkah-langkah pada site survey :
a) Langkah pertama menentukan posisi stasiun jarak terhadap GPS dan BTS, dan Kompas.
b) Menandai titik potensial penghalang di sepanjang path.
c) Menghitung Path, SOM, EIRP, accessories Losss, ketinggian antena dan freznal zona..
d) Memperhatikan posisi dari station lain, selanjutnya memperhatikan potensi hidden station serta interferensi.
e) Menentukan posisi yang ideal untuk tower, panjang kabel, elevasi, dan alternatif ketika terjadi kesulitan dan instalasi.
f) Merencanakan beberapa alternatif metode instalasi.
2.Topologi Jaringan Nirkabel
a) Independent Basic Service Set (IBBS)
Merupakan jaringan yang terbentuk ketika klien wireless dilengkapi dengan wireless LAN card yang secara langsung saling terhubung.
b) Basic Service Set (BBS)
Wireless client yang ingin terhubung dengan client lain harus terhubung dengan access point yang digunakan.
c) Extended Service Set (ESS)
Terdapat lebih dari satu access point yang digunakan dengan tujuan menjangkau area yang lebih jauh.
3. Kondisi Channel Jaringan Nirkabel
Mendukung standar protokol 802.11 a,802.11 b atau 802.11g dengan frekuensi 2,4 GHz memiliki 14 channel. Agar tidak terjadi gangguan antar access point yang dapat merusak data maka channel perlu diperhatikan dengan baik.
4. Interferensi
Jaringan wireless dapat menimbulkan gangguan terberat oleh wi-fi gangguan atau informasi ini terjadi dikarenakan bentrokan antara sinyal gelombang radio yang memiliki frekuensi, interval, dan area yang sama.
a) Teknik Mengatasi Interferensi
Level sinyal harus jauh lebih besar daripada noise yang diterima oleh penerima. Perbandingan antara sinyal dengan noise atau umumnya disebut signal to noise ratio (SNR) harus sangat tinggi. B cara memaksimalkan level sinyal
1) Link budget.
2) Line of sight (loS).
3) Freznal zone.
4) Instalasi.
b) Cara Meminimalkan Interferensi dan Noise
1) Sinyal level harus lebih besar dari noise yang diterima atau signal to noise ratio harus setinggi mungkin.
2) Untuk memperoleh snr yang tinggi terdapat dua kondisi yang harus dipenuhi sekaligus.
3) Memaksimalkan level sinyal yang diterima.
4) Memilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
5) Mengubah lokasi peralatan atau antena.
6) Menggunakan jalur-jalur yang pendek tidak membangun sambungan jarak jauh.
7) Mengantisipasi dan meminimalkan segala gangguan dari luar.
8) Menaikkan SNR.
9) Menjauhkan media transmisi dari medan listrik.
10) Menggunakan kabel terisolasi.
5. Pemasangan Perangkat Jaringan Nirkabel
A. Prosedur Instalasi
1) Pemeriksaan koneksi kabel.
2) Pemeriksaan pemasangan kabel.
3) Pembuatan desain.
4) Penggunaan beberapa software.
5) Pencatatan dan pendokumentasian.
B. Penempatan Alat
Pada penempatan indoor access point sebaiknya diletakkan di tempat yang tidak terhalang sekat atau dinding. Pada penempatan outdoor dilakukan site survey untuk cek kondisi lapangan.
C. Pengkabelan
Pemasangan kabel digunakan pada kabel UTP yang terhubung dengan access point. Koneksi access point ke switch perlu diperhatikan dalam pemasangan kabel hal tersebut dilakukan agar dapat mengetahui kabel digunakan atau tidak.
D. Proses Instalasi
1) Rencana instalasi
A) Membuat desain jaringan di kertas sesuai dengan keadaan nyata di lapangan.
B) Membongkar serta membenahi infrastruktur lapangan.
C) Memasang alat-alat jaringan secara menyeluruh.
D) Melakukan konfigurasi alat-alat jaringan secara menyeluruh.
E) Melakukan uji konektivitas pada semua anode dalam jaringan serta radius dari access point yang dipasang.
2) Tim Instalasi
Kelompok yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan instalasi jaringan nirkabel serta memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan :
1) Memiliki banyak lokasi instalasi.
2) Kapasitas user yang akan mengakses jaringan nirkabel.
3) Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan.
6. Antena
A. Antena Omni-Directional
Antena Omni directional umumnya disebut Omni dalam penggunaannya antena Omni ini memancarkan sinar radiasi sinyal sampai ke semua arah namun umumnya semua pemancaran sinyal tersebut dilakukan secara horizontal. Antena ini akan membentuk lingkaran dengan lubang di tengahnya untuk melakukan fokus terhadap energinya.
B. Antena Semi Directional
Tipe yang sering digunakan dengan WLAN adalah Athena patch. Antena ini mengubah energi dari pemancar lebih ke satu arah khusus daripada ke arah yang sama umumnya memancar dalam bentuk hemisterikal atau pola lingkup silinder.
C. Antena Highly Directional
Memancarkan sinyal terbatas dari berbagai tipe antena dan memiliki gen terbesar dari ketiga grup Athena. secara khusus antena ini memiliki bentuk yang cekung dan peralatannya berbentuk piringan. antena ini cocok untuk jarak jauh dan hubungan wireless point to point.
D. Konektor dan Pengkabelan Antena
Guna menyambungkan peralatan wi-fi atau WLAN kabel coax, dan antena, dibutuhkan konektor khusus untuk frekuensi yang tinggi seperti frekuensi gelombang mikro.
E. Pointing atau Pengarahan Antena
Merupakan kegiatan untuk mendapatkan sinyal terbaik ketika melakukan pemasangan antena. antena di sini adalah antena untuk jaringan komunikasi. beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pointing antena adalah sudut antena dan penghalang antara antena penangkap dengan pemancar sampai ketinggian antena atau posisi antena.